ANAK PECANDU NARKOBA
Peran :
1. korban / Ananda: Hafizh
2. pengedar : Putera
3. polisi 1 : Irza
4. polisi 2 : Fian
5. sahabat : byan
6. kakak: jauza
7. narrator : Irza
Dialog
Sahabat: Jadi kau sudah menyelesaikan pr Fisika
untuk besok?
Korban: Tentu saja belum.
Sahabat: Yah, kalau begitu mari mengerjakan bersama.
Korban: Aku juga berminat sebenarnya, tapi maaf,
kurasa sekarang budhe sedang menunggu ku…
Sahabat: Baiklah,
hati-hati ya
Korban: Oke
Korban pun berjalan pulang melalui jalan yang biasa ia lewati.. Tiba-tiba
ia mendengar bisikkan
Pengedar: Hey, hey, adik kecil!
Korban: eeee *melihat sekeliling*
Pengedar: Tentu saja kamu bocah!
Korban; Ada yang bisa saya bantu om?
Pengedar: Lihat ini! Permen-permen yang manis! kau
mau coba?
Korban: Apa tidak apa-apa om?
Pengedar: Tentu saja!Ambil sebanyak yang kau mau!
Korban: O h terimakasih om.
Lalu korban berjalan pulang dengan hati gembira
Kakak: Assalamualaikum, kamu kelihatan senang
sekali!
Korban: Waalaikumsalam. Haha, iya kak. Hari ini
kakak masak apa?
Kakak: Kare dik, kamu mau makan?
Korban: Enggak ah kak, belum lapar.
Korban pun masuk ke dalam kamarnya, dan mulai
memakan permen. Pikirannya mulai melayang layang hingga dia tak melaksanakan
sholat ashar dan maghrib.
Kakak: Adik! bangun! Sudah jam berapa ini? Kau harus
sekolah!
Korban:
Eeergh huh iya iya! cerewet!
Kakak: Astaghfirullah, apa yang terjadi?
Korban: Sudahlah! Minggir!
Kakak: Kamu ini kenapa! Jawab kakak!
Korban: ….
Korban pun pergi ke sekolah dengan muka masam. Dia
sama sekali tidk mendengarkan perkataan guru. Saat waktu pulang dengan semangat
ia menceritakan pemen yang diberikan oleh seseorang yang misterius itu kepada
sahabatnya.
Korban: hei hei!
Sahabat: Apa coy?
Korban: Kemarin waktu pulang sekolah aku bertemu
seseorang yang memberiku permen yang sangat enak, hari ini aku ingin menemui
orang itu lagi, kemarin aku bertemu orang itu di dekat lampu merah
Sahabat: Ayo ayo ayo aku sangat mau permen gratis,
lumayan lah mengirit uang buat naik bemo hahahahaha
Korban: Dasar maunya yang gratisan saja
Lalu mereka berdua berjalan ke lampu merah tempat
biasanya , tetapi sang pengedar tidak tampak dimana-mana.
Sahabat: Jadi dimana orang baik yang kau sebutkan
tadi?
Korban: Emm, dimana ya? Aku juga tidak tahu.
Sahabat: Baiklah, aku rasa aku harus pulang. Sms aku
saat kau sudah sampai! Atau bawakan aku permen itu
Korban: Yah, sudah kuhabiskan..
Sahabat: Dasar rakus! Pak! Bemo! Selamat tinggal!
Korban: Daaaah!
Saat korban mulai berjalan pulang, dia melihat om-om
seperti kemarin.
Korban: Hai om-yang-kemarin!
Pengedar: Holaa! omm membawakanmu permen lagi!
Korban: wah! mana om mana?
Pengedar: Ini!
Korban: Makasih om! besok ketemu lagi yaa!
Pengedar: Tapi bayar yaa!
Korban: yah, berapa om?
Pengedar: Gausah banyak-banyak, 50,000 rupiah saja
Korban: Tapi aku…
Pengedar: halaah, minta uang orangta mu saja!
Korban: Tapi saya yatim piatu..
Pengedar: Minta siapapun yang kauu tau berkerja
saja!
Korban: hmm, baiklah
Korban melanjutkan perjalananya dan langsung masuk
kamar tanpa menyapa kakaknya.
Keesokan harinya, Hafizh meminta uang dengan alasan
uang sekolah
Hafizh : Kak, minta uang 50,000 kak?
Hafizh : Kak, minta uang 50,000 kak?
Kakak :
Buat apa? Uang kakak sedang tidak ada.
Hafizh :
Buat uang sekolah
Kakak :
Tidak ada, maaf ya..
Karena terpaksa, Hafizh mencuri uang kakak-nya dan
pergi menemui pengedar narkoba dengan membolos
sekolah. Saat di jalan Hafizh menemui Pengedar.
Pengedar :
Hai dik! Sudah ada uangnya?
Hafizh :
Sudah om! Saya beli 100,000
Pengedar : Ya
udah ini! Gimana kalo kamu ikut Om, kamu bisa dapat permen lebih banyak?
Hafizh :
Gak bisa Om, saya masih sekolah. Tapi btw, Permen itu apa ya?
Pengedar :
Ini narkoba.
Hafizh :
Wah Om! Narkoba itu berbahaya! Saya pulang saja dulu!
Pengedar :
Eh, Tunggu-tunggu!! Ikut saya! ( Si Pengedar dalam hati berkata,” Bodoh sekali
aku ini, Mengapa aku kasih tahu apa permen ini.” )
Pengedar pun mengejar Hafizh, Namun pengedar
kehilangan Hafizh. Hafizh pun melapor pada kakaknya.
Hafizh :
Kakak – kakak! Aku tertipu!
Kakak :
Pelan-pelan, Kamu hari ini kemana saja, wajahmu kok terlihat pucat seperti itu?!
Hafizh :
Itu, Anu, Aku ditipu oleh seseorang untuk diberi narkoba, sekarang aku sudah
kecanduan!
Kakak :
Apaa?!! Ayo kita pergi lapor polisi. Kita harus rehabilitasi kamu dan
melaporkan pengedar narkoba itu e Polisi!
Hafizh :
Ayo Kak Meluncur!!!
Hafizh dan kakaknya pergi ke kantor polisi. Mereka
pun sampai,
Kakak :
Pak, tolong cepat bantu adik saya!
Polisi 1 :
Kenapa adikmu?
Kakak :
Adik saya perlu di rehabilitasi!
Polisi 2 :
Apa yang terjadi?
Kakak :
Adik saya ditipu dan sekarang kecanduan narkoba!
Polisi :
Ayo ikut kami!
Polisi 1 :
Dik, Kamu tau ciri-ciri pengedarnya?
Hafizh :
Rambutnya jabrik, kulitnya sawo matang, dan tak seberapa tinggi
Kedua polisi tersebut pun mengajak kakak dan adik
Hafizh untuk ke ruang rehabilitasi. Kedua polisi tersebut mencari si Pengedar.
Polisi 1 :
Bro, Kayaknya ini pengedar yang lama kita cari saat ini!
Polisi 2 :
Ini kan masuk DPO!
Polisi 1 :
Yaudah, kamu cari pengedar dan aku mengurus korban tadi.
Polisi 2 pun mencari pengedar tapi tak kunjung
menemukan dia. Polisi 1 dengan kakak dan hafizh pun merehabilitasi hafizh.
AMANAT :
Kita harus hati-hati dengan orang yang baru kita kenal dan jangan mudah percaya
orang yang baru kita kenal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar